Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendesak Korea Utara untuk menghentikan provokasinya, memperingatkan bahwa konsekuensi akan berlanjut selama Korea Utara melanjutkan provokasi.
Juru bicara kementerian, Ned Price, mengeluarkan pernyataan tersebut pada hari Senin (18/04) dalam sebuah konferensi pers, ketika ditanya mengenai peluncuran senjata taktis pandu baru Korea Utara.
Price mengatakan bahwa Washington telah menjelaskan dengan sangat jelas kepada Pyongyang bahwa pintu menuju diplomasi tetap terbuka, tetapi Korea Utara perlu menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan dan memilih jalur untuk terlibat dalam dialog.
Juru bicara itu mengatakan bahwa AS bersedia mendengarkan kekhawatiran Korea Utara, tetapi ini hanya dapat terjadi melalui dialog, dan Korea Utara belum memberikan indikasi nyata bahwa pihaknya terbuka untuk berdialog.
Price mengatakan bahwa AS, bersama dengan negara-negara sekutu dan mitranya, telah mengambil "serangkaian langkah-langkah diplomatik, ekonomi dan militer" untuk mengecam provokasi rudal Korea Utara baru-baru ini.
Dia menambahkan bahwa tindakan ini dimaksudkan untuk menjelaskan kepada Utara bahwa tindakan eskalasinya memiliki konsekuensi dan konsekuensi tersebut akan terus berlanjut selama Korea Utara melanjutkan provokasinya.