Sekolah di seluruh Korea Selatan akan menormalisasi kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler untuk pertama kalinya dalam dua tahun sejak merebaknya pandemi COVID-19, sebagaimana sistem pendidikan telah dialihkan ke sistem tanggapan pasca-Omicron.
Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae mengatakan pada hari Rabu (20/04) bahwa selama masa persiapan yang diperpanjang hingga akhir bulan ini, murid dan tenaga pengajar yang tertular COVID-19 masih harus melakukan karantina selama tujuh hari.
Sekolah akan melakukan epidemiologi secara mandiri dan disarankan agar semua orang melakukan rapid test antigen sebanyak seminggu sekali.
Mulai 1 Mei, semua tingkatan sekolah dan taman kanak-kanak akan melanjutkan pembelajaran tatap muka dan kegiatan ekstrakurikuler, sebagaimana pembelajaran jarak jauh ditangguhkan.
Dinas pendidikan daerah akan diberikan wewenang untuk memutuskan akan mempertahankan penerapan rekomendasi untuk melakukan tes COVID-19 sebagai langkah pencegahan atau tidak.
Sejalan dengan penyesuaian aturan jaga jarak sosial yang baru, kementerian akan mengajukan pedoman baru untuk penilaian kehadiran, absensi, dan nilai yang berlaku mulai 23 Mei.
Namun demikian, dikatakan bahwa peraturan tentang pengenaan masker di dalam ruangan, pemeriksaan suhu badan, sirkulasi udara secara teratur, dan pemasangan pemisah plastik di kafetaria akan tetap diberlakukan selama semester pertama.