Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa masyarakat umum dan para pengamat ekonomi Korea Selatan memilih peningkatan daya saing nasional melalui pertumbuhan ekonomi sebagai tugas utama yang harus diprioritaskan oleh pemerintahan Korea Selatan yang baru.
Lembaga Pengembangan Korea (KDI) merilis hasil studi tersebut dalam sebuah konferensi yang berlangsung di Seoul pada Rabu (20/04).
Menurut hasil survei itu, sebanyak 29,2 persen responden, yang merupakan masyarakat umum, memilih peningkatan daya saing nasional melalui pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas tugas kenegaraan yang harus dijapankan oleh pemerintah berikutnya.
Para responden selanjutnya memilih peningkatan mutu kehidupan masyarakat melalui perluasan kesejahteraan dan peningkatan integrasi masyarakat dan perkembangan yang seimbang, serta penjaminan persaingan dan peluang yang adil sebagai tugas berikutnya yang perlu diperhatikan.
Sementara itu, sebanyak 46,9 persen responden yang terdiri dari para pengamat ekonomi memprioritaskan peningkatan daya saing nasional sebagai tugas utama pemerintahan berikutnya.
Selain itu, 32,2 persen memilih peningkatan integrasi dan pengembangan yang seimbang bagi masyarakat, 13,9 persen memilih jaminan persaingan dan peluang yang adil, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kesejahteraan sebesar 4,5 persen.
Selain itu, masyarakat umum juga memilih pertumbuhan dan distribusi ekonomi sebagai tugas utama yang harus difokuskan oleh pemerintahan baru dengan tujuan untuk peningkatan daya saing nasional melalui pertumbuhan ekonomi.
Sementara 57,2 persen responden yang merupakan pengamat ekonomi memilih pertumbuhan dan distribusi ekonomi, kemudian diikuti dengan peningkatan lowongan pekerjaan.
Dalam jangka pendek, masyarakat umum memilih normalisasi pasar real estat, sedangkan para pengamat ekonomi memilih revitalisasi ekonomi sebagai arah kebijakan pemerintahan berikutnya.
Jajak pendapat tersebut dilakukan terhadap seribu warga masyarakat dan 518 orang pengamat ekonomi pada 17-21 Maret.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan batas kesalahan kurang lebih 3,1 persen poin.