Dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) yang digelar di Washington, Amerika Serikat (AS), pada hari Kamis (21/04) waktu setempat, dua per tiga negara anggota melakukan aksi "walk out" atau keluar dari ruang pertemuan sebelum Menteri Keuangan Rusia menyampaikan pidatonya.
Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas serangan Rusia ke Ukraina. Korea Selatan juga dilaporkan turut melakukan aksi walk out.
Dari total 24 peserta rapat yang terdiri dari perwakilan IMF, Bank Sentral setiap negara, dan Menteri Keuangan dari 20 negara ekonomi utama dunia, sejumlah 16 peserta termasuk AS, Inggris, dan Wakil Perdana Menteri (PM) Urusan Perekonomian Korea Selatan Hong Nam-ki meninggalkan ruang pertemuan.
Wakil PM Hong mengatakan dia melakukan aksi walk out sebagai tanda partisipasi Korea Selatan dalam penerapan sanksi terhadap Rusia.
Namun, negara ketua pertemuan kali ini, Spanyol dan Indonesia, serta India, yang akan menjadi ketua G20 tahun depan, tidak meninggalkan ruangan.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya dalam pertemuan G20 menuntut agar Rusia dikeluarkan dari diskusi global di masa depan.
Dalam pertemuan Menteri Keuangan G20 dan IMF tahun ini, dibahas konsekuensi dari perang Rusia dan Ukraina dan langkah kerja sama internasional, namun pengadopsian pernyataan bersama tidak terlaksana akibat protes dari Rusia.
Ini memperjelas posisi Amerika Serikat dan sekutunya yang tidak lagi dapat mentolerir partisipasi Rusia dalam organisasi internasional.
Sementara itu, Wakil PM Hong dilaporkan bertemu dengan Menteri Janet Yellen di sela-sela kunjungannya ke AS, dan menyatakan partisipasi pemerintah Korea Selatan dalam kerja sama internasional menghadapi Rusia.
Dia juga menyatakan kesediaan Korea Selatan untuk bergabung dalam Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang dicanangkan oleh AS.