Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Kamis (21/04) bahwa Korea Selatan dan Jepang perlu menyelesaikan isu sejarah di antara keduanya melalui rehabilitasi dan rekonsiliasi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price membuat pernyataan itu dalam konferensi pers saat diminta untuk mengomentari pernyataan calon Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin.
Park mengatakan bahwa pemerintahan Yoon Suk Yeol akan tetap mengakui perjanjian yang dibuat pda tahun 2015 antara Seoul dan Tokyo tentang masalah korban perbudakan syahwat oleh militer Jepang semasa Perang Korea sebagai perjanjian yang resmi.
Price mengatakan bahwa dia mengetahui perihal pernyataan Park tersebut, dan AS telah lama mendorong agar Korea Selatan dan Jepang bekerja sama menuju penyelesaian masalah dan kesepahaman.
Juru bicara itu menambahkan bahwa bahkan ketika kedua negara sedang menangani masalah sejarah yang sensitif sekalipun, AS terus bekerja memajukan prioritas kepentingan regional dan internasional bersama.
Mengenai masalah nuklir Korea Utara, Price mengatakan bahwa Washington tetap siap untuk terlibat dengan Pyongyang untuk membuat kemajuan menuju l denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea, tetapi dikatakannya bahwa Korea Utara tetap belum menanggapi tawaran AS untuk berdialog.