Ekonomi Korea Selatan tumbuh kurang dari satu persen pada kuartal pertama akibat gelombang penyebaran varian Omicron, gangguan pasokan dan perang di Ukraina yang mempengaruhi penurunan konsumsi dan investasi.

Bank Sentral Korea (BOK) mengatakan pada hari Selasa (26/04) bahwa produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan diperkirakan naik 0,7 persen pada periode Januari-Maret dibandingkan kuartal sebelumnya.

Bank sentral itu memproyeksikan pada bulan Februari bahwa ekonomi akan tumbuh 3 persen pada tahun ini, tetapi diperkirakan tidak mungkin untuk mencapai perkiraan tersebut.

Perekonomian Korea Selatan tumbuh 1,2 persen pada kuartal keempat tahun lalu, tetapi turun kembali di bawah 1 persen pada kuartal pertama.

Konsumsi swasta turun 5 persen selama periode yang disebutkan, sementara investasi untuk fasilitas dan konstruksi masing-masing turun 4 persen dan 2,4 persen.

Namun demikian, ekspor tumbuh 4,1 persen, sementara impor meningkat 0,7 persen pada kuartal pertama.