Media Korea Selatan mengabarkan pada hari Sabtu (30/04) bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri sebuah acara tindak lanjut dari parade militer besar-besaran di Pyongyang pada pekan lalu.  

Dalam acara tersebut, Kim menyampaikan pujian kepada para petinggi militer, termasuk Menteri Pertahanan Lee Yong-gil, atas kinerja mereka dalam parade militer yang dilaksanakan untuk memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea Utara pada 25 April lalu. 

Pemimpin Kim mengatakan Korea Utara harus terus menegembangkan persenjataan demi menjamin keamanan serta masa depan negara dan rakyat. 

Dia juga melontarkan pernyataan bahwa Korea Utara dapat melakukan serangan nuklir preemptive (pencegahan tangkal) untuk mencegah semua tindakan yang membahayakan Korea Utara jika diperlukan, termasuk ancaman nuklir yang meningkat dari musuh.

Dalam kesempatan itu, Kim menyatakan tekad untuk menggunakan nuklir terlebih dahulu dalam menghadapi semua ancaman jika tidak ada lagi pilihan yang tersisa.

Para pakar menganalisis bahwa doktrin nuklir di Korea Utara sedang mengalami perubahan, sebagaimana Kim telah memperluas persyaratan penggunaan senjata nuklir. 

Sementara itu, calon Menteri Luar Negeri untuk pemerintahan Korea Selatan yang baru, Park Jin, menilai bahwa Korea Utara tidak berniat mewujudkan denuklirsasi, dan dia berjanji akan menciptakan kondisi di mana Korea Utara tidak memiliki pilihan lain selain denuklirisasi.