Jumlah penjualan online dan offline dari tiga toko buku terlaris di Korea Selatan, yaitu Kyobo Book, Yes 24, dan Aladin, pada tahun lalu mengalami peningkatan hampir 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Menurut data statistik mengenai kondisi pasar penerbitan buku tahun 2021 dari Asosiasi Budaya Penerbitan Korea Selatan, total jumlah pejualan dari tiga toko buku besar tersebut mencapai 1 triliun 897,6 miliar won, meningkat 9,3 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Namun, laba operasional turun 13,8 persen menjadi 30,8 miliar won.

Jumlah penjualan dari 72 perusahaan penerbit buku pada tahun lalu mencapai 4 triliun 298,8 mliar won, naik 6,1 persen, dengan total laba operasional mengalami penurunan 0,3 persen menjadi 224,3 miliar won. 

Berdasarkan sektor publikasi, jumlah penjualan dari 37 perusahaan penerbit buku pendidikan naik 3,3 persen dan 23 perusahaan penerbit buku lain naik 9,2 persen. 

Di sektor komik dan webtoon atau web novel, total penjualan 6 penerbit meningkat 8,5 persen menjadi 164 miliar won, dan total penjualan 8 platform e-book meningkat 22,7 persen menjadi 496,9 miliar won. Namun, laba operasional turun masing-masing sebesar 6,5 persen dan 93,3 persen.

Asosiasi tersebut menganalisis bahwa industri penerbitan buku merasakan krisis yang serius dan memiliki tugas tantangan baru seiring peningkatan kegiatan tanpa tatap muka. 

Ditambahkannya, berdasarkan perubahan struktural dalam pola konsumsi buku, seperti regularisasi kelas video online, penurunan sirkulasi buku melalui toko buku offline, peningkatan tingkat penggunaan toko buku online, kesenjangan penjualan buku berdasarkan sektor, dan cepatnya pertumbuhan e-book dan audiobook yang semakin berkembang pesat, tampak bahwa tren perubahan dalam industri penerbitan akan terus berlanjut di masa depan.