Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengadakan rapat darurat Komite Tetap Dewan Keamanan Nasional (NSC) dan menyatakan kecaman keras atas penembakan rudal balistik Korea Utara pada hari Rabu (04/05).
Dikatakannya bahwa peluncuran rudal tersebut bertentangan dengan seruan masyarakat internasional untuk menjaga perdamaian dunia dan melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Dewan Keamanan Suh Hoon, para peserta rapat mendesak Korea Utara untuk segera kembali ke jalur dialog dan diplomasi serta menghentikan provokasi yang menimbulkan ancaman serius di Semenanjung Korea, kawasan regional dan internasional.
Menjelang peluncuran pemerintahan Korea Selatan yang baru pada 10 Mei, pemerintah Seoul menghimbau upaya sekuat tenaga untuk melindungi keamanan negara untuk menangani segala ancaman dengan memperkuat tanggapan militer Korea Selatan dan aliansi Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Terlebih lagi, pemerintah Korea Selatan mengambil langkah tanggapan yang diperlukan melalui kerja sama erat dengan negara-negara yang terlibat dan masyarakat internasional.
Segera setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik, para peserta rapat daruat NSC tersebut menerima laporan dari Ketua Kepala Staf Gabungan Korea Won In-cheol dan memeriksa kondisi pertahanan negara dalam masa transisi pemerintahan, dan membahas tanggapan yang diperlukan.
Sebelumnya, Presiden Moon Jae-in juga telah menginstruksikan para pejabat untuk menanggapi peluncuran tersebut dengan baik dalam kerja sama erat bersama AS.