China mengutus Wakil Presiden Wang Qishan ke upacara pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol, menaikkan 'kelas' pejabat yang diutus.
Hal tersebut dianalisis bermakna bahwa China mengakui pentingnya Korea Selatan dalam persaingan strategis dengan Amerika Serikat, dan menaruh harapan pada pengembangan hubungan China dan Korea Selatan.
Oleh sebeb itu, setelah pemerintahan baru Korea Selatan diluncurkan, China diperkirkan akan terus memantau kemungkinan perubahaan hubungan antara Korea Selatan dan China bersama situasi di Semenanjung Korea, termasuk mengenai janji kampanye Presiden Korea Selatan terkait penempatan THAAD tambahan, partipisasi Korea Selatan di Quad, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Jepang mengutus Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi yang dikenal sebagai orang dekat Perdana Menteri Fumio Kishida.
Yoshimasa akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Yoon Suk Yeol dan menyampaikan surat pribadi dari Perdana Menteri (PM) Kishida.
Namun demikian, diketahui tidak terdapat perubahan posisi pemerintah Jepang, sebagaimana PM Kishida menyatakan akan menangani masalah sejarah antara kedua negara sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, walaupun sependapat akan diperlukannya perbaikan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang.
Hayashi juga menyatakan posisi yang sama dengan PM Kishida mengenai masalah kerja paksa Jepang dan wanita perbudakan syahwat di masa perang.