Pemerintah Korea Selatan telah mengalokasikan anggaran tambahan kedua sebanyak 59 triliun won, dan di antaranya senilai 36 triliun won akan digunakan untuk membantu pengusaha kecil dan menstabilkan inflasi.

Anggaran tambahan dialokasikan dari kelebihan penerimaan pajak tanpa menerbitkan obligasi negara. Bahkan sebagian penerimaan pajak akan digunakan untuk melunasi obligasi negara sehingga dapat mengurangi utang negara.

Menurut rancangan anggaran tambahan kedua yang disepakati dalam rapat kabinet pada Kamis (12/05), total pengeluaran tahun ini sebesar 676,7 triliun won, meningkat 118,7 triliun won atau 21,3 persen dibandingkan tahun lalu.

Anggaran tambahan kedua tersebut mengalami peningkatan sebanyak 52,4 triliun won dari anggaran tambahan pertama tahun ini. 

Kelebihan penerimaan pajak mencapai 53,3 triliun won, dan sebanyak 9 triliun won akan digunakan untuk melunasi obligasi negara dan sisanya untuk anggaran tambahan.

Dengan melunasi obligasi negara, rasio utang negara dibandingkan produk domestik bruto pun mengecil menjadi 49,6 persen dari sebelumnya 50,1 persen.

Menanggapi pertanyaan apakah janji Presiden Yoon Seok-yeol untuk pemberian kompensasi bagi pengusaha kecil sebesar 50 triliun won telah tercapai atau belum, Kementerian Strategi dan Keuangan mengatakan bahwa anggaran tambahan pertama dari pemerintahan sebelumnya adalah 16,9 triliun won dan anggaran tambahan kedua yang diatur oleh pemerintahan Yoon adalah sebesar 36,4 triliun won, maka telah lebih dari 53 triliun won.