Sehubungan dengan dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap keinginan Jepang untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan AS terus memberikan dukungan terhadap Jepang, India, dan negara lainnya untuk menjadi anggota tetap DK PBB, dan kali inipun kembali menegaskan hal tersebut.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri korea Selatan mengatakan bahwa masalah reformasi DK PBB tengah dibahas di PBB, namun belum terdapat kemajuan hinga saat ini.
Ditambahkan pula, Korea Selatan berpendapat bahwa reformasi DK PBB harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan demokrasi, tanggung-jawab, efisiensi, dan sebagainya.
NHK Jepang melaporkan bahwa Presiden Joe Biden menyatakan dukungan atas keinginan Jepang menjadi anggota tetap DK PBB dalam pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Saat ini, DK PBB terdiri dari lima negara anggota tetap, yaitu AS, China, Inggris, Prancis, dan Rusia, dan sepuluh negara anggota tidak tetap yang memiliki masa keanggotaan selama dua tahun.
Jepang terus berupaya untuk menjadi anggota tetap DK PBB, dan AS pun terus mendukungan upaya tersebut.
Namun, Korea Selatan berpandangan bahwa bukanlah hal yang diinginkan untuk menambah jumlah anggota tetap, melainkan jumlah anggota tidak tetap yang dipilih melalui pemilihan reguler harus ditingkatkan.
Terlepas dari keinginan Jepang, banyak pihak yang berpendapat bahwa hal itu akan sulit terlaksana, sebagaimana untuk menambah negara anggota tetap DK PBB maka Piagam PBB harus diamandemen melalui persetujuan dua pertiga dari 193 negara anggota tanpa adanya veto dari lima anggota tetap.
Namun hal ini sulit terwujud karena China menentang upaya Jepang untuk menjadi anggota tetap DK PBB.