Pemerintah Korea Selatan melalui saluran diplomatik menyesalkan masuknya sejumlah pesawat tempur China dan Rusia ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) pada hari Selasa (24/05) kemarin.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pada Rabu (25/05) bahwa menyangkut pesawat China dan Rusia yang terbang di wilayah udara Korea Selatan, pemerintah Seoul mendesak kedua negara agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dia kemudian melanjutkan bahwa pemerintah Seoul tengah menanggapi insiden masuknya jet tempur kedua negara tersebut ke KADIZ secara cermat, sembari berbagi informasi terkait dengan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, dua pesawat pengebom China masuk ke KADIZ dari 126 kilometer barat laut Pulau Ieodo di lepas pantai selatan pada Selasa (24/05) sekitar pukul 08.00, dan kemudian keluar dari zona tersebut setelah melakukan penerbangan selama 20 menit.
Pesawat-pesawat pengebom H-6 China kemudian terbang ke KADIZ dekat Pulau Dokdo dan bergabung dengan empat pesawat militer Rusia, termasuk dua pesawat pengebom TU-95, kemudian melakukan penerbangan bersama di Laut Timur hingga pukul 10.15.
Bahkan pada pukul 15.40 sore, kembali terpantau empat pesawat militer China dan dua pesawat militer Rusia yang terbang bersama di sekitar 267 kilometer sebelah tenggara Pulau Ieodo.
Namun, JCS Korea Selatan mengatakan pesawat-pesawat tersebut tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan.
Dilaporkan bahwa menanggapi insiden tersebut, China mengonfirmasi latihan itu merupakan bagian dari rencana militer tahunan Beijing dan Moskow.
Rusia menyatakan bahwa dalam pelaksanaan misi, penerbangan pesawat-pesawat kedua negara dilakukan dengat ketat sesuai peraturan dan hukum internasional, dan tidak pernah melanggar wilayah negara lain.