Otoritas kesehatan Korea Selatan mengeluarkan peringatan krisis virus cacar monyet (monkeypox) dengan level "perhatian", di tengah meningkatnya kekhawatiran akan virus yang sedang merebak di benua Eropa dan benua Amerika.

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada hari Selasa (31/05) mengatakan tingkat peringatan "perhatian" adalah yang terendah dalam sistem peringatan krisis penyakit menular yang terdiri dari empat tingkat. 

Badan itu juga memutuskan untuk menetapkan cacar monyet dalam kategori penyakit menular paling serius kedua.

Hingga saat ini, tidak terdapat kasus cacar monyet di Korea Selatan, namun otoritas kesehatan akan mengoperasikan tim tanggapan untuk menghadapi potensi masuknya virus tersebut ke dalam negeri. 

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan penambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 15.797 kasus pada Rabu (01/06). 

Jumlah kasus harian virus corona di Korea Selatan menunjukkan tren penuruan dengan tetap berada di kisaran sepuluh ribu kasus selama dua hari berturut-turut. Angka ini lebih sedikit 8.000 kasus dibandingkan kasus harian yang tercatat seminggu lalu.

Jumlah kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 21 jiwa sepanjang hari sebelumnya, sehingga jumlah total kasus kematian telah mencapai 24.197 kasus, dengan tingkat fatalitas kasus sebesar 0,13 persen. 

Pasien COVID-19 dengan gejala sakit berat dan kritis tercatat 188 orang, tetap berada di kisaran 100-an orang selama lima hari berturut-turut. 

Jumlah pasien yang menjalani perawatan di rumah pun turun pada Rabu (01/06) dini hari, berkurang 4.535 orang dari sehari sebelumnya menjadi 93.375 orang. 

Mulai Rabu (01/06) ini, pusat perawatan dan tempat pemeriksaan COVID-19 yang tersisa di seluruh negeri akan ditutup, sebagaimana terlihat penurunan penularan penyakit yang terus berlanjut.

Selanjutnya, aturan bagi para pendatang dari luar negeri pun akan semakin diperlonggar, termasuk hasil tes PCR dapat diserahkan dalam tiga hari setelah masuk ke Korea Selatan.