Eskpor bulanan di Mei mencatatkan rekor tertinggi kedua dalam sejarah perdagangan Korea Selatan. Namun demikian, defisit perdagangan terus belanjut sebagaimana jumlah impor bulanan turut meningkat akibat lonjakan harga energi. 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Energi Korea Selatan menyatakan pada Rabu (01/06) bahwa volume ekspor bulanan di Mei meningkat 21,3 persen dibandingkan setahun lalu menjadi 61,52 miliar dolar AS, sementara jumlah impor mencapai 63,22 miliar dolar AS, meningkat 32 persen. 

Defisit perdagangan berlanjut selama dua bulan berturut-turut dengan catatan 1,71 miliar dolar di bulan Mei. 

Neraca perdagangan Korea Selatan mengalami defisit di Januari, kemudian mencatatkan surplus pada Februari dan Maret, dan kembali membukukan defisit di April dan Mei.

Meski terdapat ketidakpastian eksternal, seperti inflasi dan gangguan rantai pasokan global, namun ekspor bulanan Korea Selatan terus meningkat selama 19 bulan berturut-turut. 

Jumlah eskpor Korea Selatan meningkat, namun defisit perdagangan terus berlanjut akibat nilai impor yang meningkat dengan adanya lonjakan harga bahan baku akibat invasi Rusia ke Ukraina.