Partai Demokrat Korea (PD) terguncang dengan rapor buruk partainya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) kali ini dibandingkan dengan pemilihan umum empat tahun lalu.
Sejak hasil exit poll pilkada dirilis oleh tiga lembaga penyiaran resmi pimilihan umum, suasana markas PD sunyian dan sebagian besar pimpian partai telah meninggalkan lokasi.
DP mengalami dua kegagalan berturut-turut, setelah gagal dalam pemilihan umum presiden baru-baru ini.
Ketua Komite Pemilihan Umum PD, Lee Jae-myung, mengatakan pihaknya menilai hasil pilkada kali ini sebagai peringatan tajam dan berat dari masyarakat.
Partai oposisi mayoritas itu mengadakan rapat darurat secara tertutup pada Kamis (02/06) siang untuk menanggapi kegagalan tersebut, di mana dilaporkan para pimpinan partai mengundurkan diri.
Sebaliknya, hingga subuh, terpantau suasana meriah di kantor partai berkuasa Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang menang telak dalam pilkada ini.
Secara khusus, di Honam, ketiga kandidat Partai Kekuatan Rakyat semuanya mendapatkan dukungan suara sekitar 10 persen.
Selain kebangkitan dari kegagalan besar dalam pilkada empat tahun lalu, PPP menilai hasil pilkada kali ini memungkinkan transfer kekuasaan di daerah setelah pergantian kekuasaan pemerintah pusat.
PPP diperkirakan akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi hari ini untuk mengevaluasi hasil pemilihan umum dan mendiskusikan cara untuk melakukan audit lapangan di Gyeonggi dan Honam.