Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi

BOK: Ketergantungan pada Minyak Mentah Turun, Kemungkinan Stagflasi Rendah

Write: 2022-06-02 11:59:22Update: 2022-06-02 13:37:08

BOK: Ketergantungan pada Minyak Mentah Turun, Kemungkinan Stagflasi Rendah

Photo : YONHAP News

Sebuah analisis mengenai situasi ekonomi belakangan ini menunjukkan ekonomi Korea Selatan tidak berada di tingkat yang mengkhawatirkan terkait 'stagflasi', di mana harga barang naik tajam dan ekonomi jatuh ke dalam resesi.

Direktur Investigasi di Bank Penyelesaian Internasional (BIS), Shin Hyun-song, berencana untuk menyampaikan hal tersebut sebagai pembicara utama dalam konferensi internasional yang akan diadakan hari Kamis (09/06) dengan tema 'Perubahan Peran Bank Sentral: Apa yang Bisa dan Harus Dilakukan'.

Dalam presentasi dengan topik 'ketidakstabilan pasar komoditas, pertumbuhan dan inflasi,' Shin mengatakan bahwa kenaikan harga komoditas baru-baru ini lebih luas daripada tahun 1970-an, tetapi dampak dari kenaikan harga minyak relatif terbatas dan menyebabkan tekanan inflasi yang tidak mengancam.

Dia juga menyebut landasan pernyataan tersebut adalah bahwa ketergantungan pada minyak mentah dalam perekonomian dunia telah menjadi rendah.

Pangsa minyak mentah dalam penggunaan energi global turun dari 50% pada akhir 1970-an, saat terjadi stagflasi parah, menjadi 30 persen pada 2020, sementara pangsa energi terbarukan meningkat dari 6 persen menjadi 16 persen.

Dia memperkirakan jika harga minyak naik 10 persen akibat gangguan pasokan, maka produk domestik bruto (PDB) negara-negara maju diperkirakan akan turun sekitar 0,5 persen dengan jeda waktu 8 kuartal. 

Shin menambahkan, proyeksi inflasi diperkirakan secara signifikan lebih tinggi dari yang ditargetkan pada sepanjang tahun ini di negara-negara maju dan berkembang, tetapi kemungkinan akan sedikit di atas atau dalam kisaran yang diperkirakan pada tahun depan.

Dilanjutkannya, berbeda dengan penurunan ekonomi secara umum, setelah krisis pandemi COVID-19, harga aset naik dan utang rumah tangga meningkat terutama di negara-negara berkembang.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, Shin mengatakan bahwa stabilitas ekonomi bergantung pada kecepatan pengendalian kenaikan harga barang sebelum rumah tangga dan perusahaan merasakan inflasi dan memasukkannya ke dalam pengambilan keputusan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >