Bank Sentral Korea (BOK) memprediksikan pertumbuhan ekonomi China tahun ini akan turun di bawah target pemerintah China, terlepas dari upayanya untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Menurut sebuah laporan Tim ekonomi China di bawah Biro Investigasi BOK yang dirilis dalam publikasi 'Fokus Ekonomi Luar Negeri' pada hari Minggu (05/06), dilaporkan bahwa konsumsi serta impor dan ekspor China mengalami kontraksi akibat kebijakan keras Zero COVID yang diterapkan, seperti lockdown kota, dan perlambatan pertumbuhan yang luar biasa.
Dengna mempertimbangkan penerapan lockdown di China dan krisis Ukraina belakangan ini, BOK merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi China turun 0,7 persen poin dari sebelumnya 5,0 persen pada prediksi Februari lalu menjadi 4,3 persen.
Menurut BOK, penurunan prediksi pertumbuhan China tersebut diperparah oleh fakta bahwa pertumbuhan penjualan ritel di China turun 11,1 persen di bulan April, setelah mencatatkan -3,5 persen di bulan Maret untuk pertama kalinya dalam 20 bulan terakhir.
Meskipun pemerintah China memperkenalkan langkah-langkah stimulus ekonomi dan mengumumkan langkah-langkah keuangan untuk mendukung ekonomi riil, namun Bank Sentral Korea memperkirakan risiko penurunan akan berlanjut untuk saat ini, sebagaimana kebijakan Zero COVID diperkirakan akan dipertahankan untuk jangka waktu yang cukup lama.