Korea Utara meluncurkan sejumlah rudal balistik tepat usai latihan militer gabungan Angkatan Laut Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Korea Utara mulai menembakkan 8 rudal balistik jarak pendek pada sekitar pukul 09.08 hari Minggu (05/06) dalam rentang waktu 35 menit dari empat lokasi.

Dilaporkan bahwa dari delapan rudal balistik tersebut, dua rudal ditembakkan dari Pyongyang dan Hamhung, Provinsi Hamgyong Selatan. Selain itu, diketahui rudal-rudal lainnya ditembakkan dari Dongchang-ri di Provinsi Pyongan Utara dan Gaecheon di Provinsi Pyongan Selatan.

Ini adalah pertama kalinya Korea Utara meluncurkan delapan rudal dalam sehari, dan melakukan peluncuran rudal secara bersamaan dari sejumlah lokasi.

Jumlah peluncuran rudal terbanyak Korea Utara sebelumnya adalah tujuh rudal yang diluncurkan pada tahun 2006 dan 2009, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. 

Rudal-rudal tersebut terbang sejauh 110 km hingga 670 km di ketinggian berbeda antara 25 - 90 km dengan kecepatan antara Mach 3 hingga Mach 6. 

Ini berarti rudal-rudal tersebut mampu menjangkau seluruh wilayah Korea Selatan mulai dari Ibu Kota Seoul hingga wilayah belahan selatan Korea Selatan, termasuk Pulau Jejudo. 

Diperkirakan Korea Utara telah menembakan setidaknya tiga atau empat jenis senjata pemandu taktis baru, termasuk KN-23 Iskander versi Korea Utara dan KN-24 ATACMS versi Korea Utara, dan diyakini ditembakkan secara terus menerus di berbagai jarak dan ketinggian.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengecam keras provoksi rudal Korea Utara terbaru, serta meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan menghadapi peluncuran rudal tambahan. 

JCS menyampaikan bahwa Korea Selatan dan AS telah mengonfirmasi kemampuan pertahanan gabungan dan kesiapan untuk segera mendeteksi dan mencegat setiap provokasi rudal Korea Utara. 

Provoksi bersenjata Korea Utara yang dilakukan pada Minggu (05/06) kemarin adalah yang ketiga kalinya sejak peluncuran pemerintahan Korea Selatan yang baru dan yang ke-18 dalam tahun ini.