Ekonomi Korea Selatan tumbuh 0,6 persen dari kuartal sebelumnya pada kuartal pertama tahun ini akibat kombinasi dari gelombang penyebaran Omicron, gangguan pasokan, dan perang di Ukraina yang menyebabkan penyusutan konsumsi dan investasi.
Bank Sentral Korea (BOK) pada hari Rabu (08/06) mengeluarkan revisi perkiraan per kuartal untuk produk domestik bruto (PDB) periode Januari-Maret, turun 0,1 persen poin dari proyeksi sebelumnya yang diumumkan bulan lalu.
Meskipun ekonomi Korea Selatan terus mencatatkan pertumbuhan selama tujuh kuartal berturut-turut, angka terkini tersebut 0,7 persen poin lebih rendah dari kuartal keempat tahun lalu.
Konsumsi swasta turun setengah persen poin, sementara investasi fasilitas mengalami kontraksi terbesar dalam tiga tahun dengan penurunan 3,9 persen. Investasi konstruksi juga turun 3,9 persen.
Namun demikian, ekspor naik 3,6 persen, sementara impor turun 0,6 persen.
Sebelumnya, bank sentral memperkirakan ekonomi Korea Selatan akan tumbuh 3 persen tahun ini, tetapi pesimisme semakin dalam mengenai kemungkinan perkiraan tersebut dapat tercapai.