Mogok kerja yang dilakukan oleh serikat pengemudi truk untuk waktu yang belum ditentukan pada hari Selasa (07/06), hari ini memasuki hari kedua.
Anggota Solidaritas Pengemudi Truk Kargo, yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), memblokir jalan kendaraan kargo di pelabuhan dan stasiun kargo kontainer di seluruh negeri pada hari Rabu (08/06).
Para pengemudi truk dikabarkan akan mengadakan pengarahan singkat di Seoul untuk mengungkap rencana ke depan serta status negosiasi mereka dengan pemerintah.
Dengan adanya mogok kerja tersebut, gangguan logistik diperkirakan akan terus berlanjut.
Asosiasi Semen Korea mengatakan bahwa pengiriman semen menurun menjadi 10 persen dari jumlah biasanya pada hari pertama mogok kerja.
POSCO dan Hyundai Steel, di antara produsen baja lainnya, mengalami keterlambatan pengiriman 75 ribu ton baja, sementara beberapa perusahaan ban juga dilaporkan mengalami gangguan dalam distribusi.
Pengemudi truk menuntut kelanjutan dari apa yang disebut “Sistem Tarif Pengangkutan Truk yang Aman”, yang menjamin tarif angkutan minimum untuk pengemudi truk.
Serikat pekerja juga menuntut kenaikan biaya pengiriman dan langkah-langkah dukungan lainnya untuk mengatasi kenaikan harga bahan bakar.