Hari Jumat (10/06) ini menandai genap satu bulan sejak pelantikan Yoon Suk Yeol sebagai Presiden Korea Selatan.
Walaupun telah terdapat sejumlah hasil baik di bidang diplomatik dan keamanan, namun masih banyak tugas yang harus dituntaskan.
Dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Korea Selatan dan AS yang digelar sebelas hari setelah pelantikannya, Presiden Yoon telah mengembangkan cakupan aliansi kedua negara ke bidang ekonomi, serta memutuskan untuk berpartisipasi dalam Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF).
Dalam 20 hari setelah pelantikannya, Presiden Yoon berperan aktif dalam penyediaan anggaran belanja negara tambahan untuk kompensasi senilai 39 triliun won bagi para pedagang kecil yang mengalami kerugian akibat penerapan aturan pencegahan penyakit selama pandemi COVID-19.
Namun demikian, Presiden Yoon masih menghadapi berbagai tugas yang sulit, termasuk masalah pemberian grasi kepada mantan Presiden Lee Myung-bak.
Dia juga harus menyelesaikan masalah sistem pensiun, reformasi pendidikan, mogok kerja yang dilakukan oleh para pengemudi truk angkut, kenaikan harga konsumen, dan lainnya.
Selain itu, Presiden Yoon mendapatkan kritik mengenai penunjukan para pejabat pemerintahan yang cenderung memihak pada laki-laki dan tokoh dari kejaksaan.