Komisi Upah Minimum memutuskan untuk tidak memperkenalkan upah diferensial dan menerapkan upah minimum universal di seluruh industri pada tahun depan.

Komisi berbentuk panel trilateral yang terdiri dari sembilan perwakilan masing-masing dari pihak buruh, manajemen dan masyarakat umum itu telah membuat keputusan melalui pemungutan suara dalam sesi pleno pada hari Kamis (16/06). Sebelas anggota memberikan dukungan suara untuk upah diferensial, sementara 16 lainnya memilih menentang.

Anggota komisi yang mewakili para pengusaha menyerukan upah diferensial, dengan alasan kondisi yang memburuk bagi wiraswasta dan pemilik usaha kecil akibat pandemi COVID-19.

Namun, anggota perwakilan para buruh menyuarakan penentangan yang jelas terhadap penerapan upah yang berbeda oleh industri, mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi efek samping dan konflik sosial dari sistem tersebut.

Upah diferensial telah menjadi fokus upah minimum tahun depan sebagaimana dalam kampanye pemilihan presiden lalu, Presiden Yoon Suk Yeol menyebut perlunya penerapan sistem upah diferensial oleh industri.