Pemerintah Korea Selatan memutuskan akan menyiapkan investasi senilai satu triliun won selama lima tahun ke depan untuk penelitian teknologi super-gap semikonduktor kecerdasan buatan. Selain itu, pemerintah Korsel juga akan melatih 7.000 pekerja terampil untuk teknologi ini.
Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK Korea Selatan mengumumkan hal ini pada Senin (17/06) terkait langkah-langkah pemerintah mendukung pertumbuhan industri semikonduktor kecerdasan buatan.
Langkah-langkah tersebut diputuskan usai rangkaian diskusi bersama komunitas peneliti, akademisi, dan industri berdasarkan permintaan bisnis terkait.
Korea Selatan sebenarnya tengah menguasai 56 persen pangsa pasar memori semikonduktor di dunia sekaligus menempati urutan pertama dunia dalam sektor ini, namun di pasar sistem semikonduktor, pangsa pasar Korea Selatan hanya tercatat 3 persen saja.
Pemerintah Korea Selatan menilai bahwa di antara sistem semikonduktor, semikonduktor kecerdasan buatan secara relatif masih berada di tahap awal, sehingga Korea Selatan memiliki peluang pertumbuhan yang bertopang pada perusahaan besar dan infrastruktur memori yang terunggul di dunia.
Menurut Institut Kebijakan Informasi dan Telekomunikasi Korea, semikonduktor kecerdasan buatan akan mendominasi 33 persen dari sistem semikonduktor pada tahun 2030.
Dengan demikian, kementerian akhirnya memutuskan akan berinvestasi sebesar 1,2 triliun won kedepannya dalam penelitian dan pengembangan teknologi canggih semikonduktor kecerdasan buatan,
Pemerintah juga direncanakan akan meningkatkan penelitian bersama dengan negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat.
Penelitian bersama di bidang semikonduktor antara Korea Selatan dan AS merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai dalam KTT bilateral pada 21 Mei lalu.
Sementara itu, kementerian juga akan membuka jurusan gabungan semikonduktor kecerdasan buatan untuk memelihara ahli bidang tersebut di tiga universitas, seperti Universitas Nasional Seoul, Universitas Sungkyunkwan dan Universitas Soongsil.