Presiden Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini sangatlah sulit, sehingga sektor publik berupaya keras untuk mengatasi krisis ekonomi. 

Presiden Yoon yang memimpin sidang kabinet hari Selasa (05/07) menyatakan bahwa adanya kenaikan harga konsumen bulan lalu sebesar 6 persen.

Seluruh dunia menerima dampak serius dari kenaikan harga konsumen yang diakibatkan oleh restrukturisasi rantai pasokan dan pandemi COVID-19.

Ditambahkan pula, pemerintah berupaya untuk menurunkan pajak kepabeanan dan pajak bahan bakar untuk meringankan beban dari masyarakat yang rentan terdampak. 

Untuk itu, sektor publik juga harus terlebih dulu berupaya keras mengatasi krisis ekonomi dengan menjual aset lembaga publik yang tidak digunakan, melakukan restrukturisasi belanja negara, dan mengelola lembaga publik secara efisien.

Selain itu, Yoon mengatakan bahwa dirinya akan melakukan pengawasan langsung dan memimpin rapat kondisi ekonomi darurat setiap pekan. 

Yoon menekankan perlunya reorganisasi berbagai komisi di dalam pemerintahan untuk meningkatkan efektivitas administrasi. 

Sehubungan dengan partisipasinya di KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Yoon menegaskan posisi Korsel terhadap nilai-nilai dan aturan dari dunia internasional.

Ditambahkan pula, pemerintah Korea Selatan juga dapat mengatasi krisis baik di dalam maupun luar negeri melalui koalisi dengan negara-negara yang memiliki pandangan yang sama.