Kantor berita CNN Amerika Serikat (AS), mengungkapkan bahwa setelah pandemi COVID-19 merebak di Korea Utara, adanya kemungkinan penyebaran cepat penyakit menular lainnya seperti tipus dan kolera.
CNN mengutip informasi dari seorang ahli bahwa kemungkinan penyebaran penyakit menular lainnya, termasuk varian baru COVID-19 yang semakin ganas, tidak dapat dikesampingkan dalam situasi dimana Korea Utara sangat mengendalikan informasi terkait penyakit menular.
Seorang profesor yang sebelumnya secara rutin mengunjungi Pyongyang sebelum pandemi merebak untuk menyampaikan teknologi medis, menunjukkan bahwa kegagalan penyebaran informasi dapat memberikan dampak buruk bagi Korea Utara sendiri maupun untuk negara-negara lainnya.
Secara khusus, sehubungan dengan adanya informasi di Korea Utara terkait adanya penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air di wilayah provinsi Hwanghaedo, profesor itu menyinggung adanya kemungkinan penularan penyakit tifus atau kolera di Korea Utara.
CNN mengungkapkan bahwa kekhawatiran terbesar dalam krisis COVID-19 di Korea Utara adalah seberapa besar Korea Utara menyembunyikan keseriusan kondisi sebenarnya.
CNN juga menunjukkan bahwa tidak ada cara untuk mengonfirmasikan keparahan kondisi tersebut, dikarenakan tidak adanya perwakilan kantor lembaga dan kedutaan internasional di Korea Utara sejak lama.
Pada bulan Juni lalu, Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menerima sebagian bantuan pasokan vaksin COVID-19 dari China dan telah memulai program vaksinasi.