Abenomics, kebijakan ekonomi warisan mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang berhasil menghidupkan kembali ekonomi Jepang mulai tahun 1990-an saat ekonomi Jepang menghadapi krisis yang dikenal dengan sebutan "20 Tahun yang Hilang".
 
Sejak Abe menjabat sebagai perdana menteri hingga saat ini pun, Abenomincs masih tetap berpengaruh dalam kebijakan ekonomi Jepang.
 
Faktanya, menyusul peluncuran paket kebijakan ekonomi tersebut, Jepang terus menerapkan pelonggaran moneter yang belum pernah dilakukan sebelumnya, termasuk depresiasi mata uang yen Jepang yang terus dilanjutkan.
 
Tujuan kebijakan itu mengarah pada pemulihan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing ekspor Jepang.
 
Sejak penerapan Abenomics, perekonomian Jepang pulih secara bertahap dan kemudian mengalami peningkatan. Industri ekspor pun mengalami pertumbuhan, yang menjadi landasan kekuatan pemerintahan Abe, yang menjabat sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah Jepang.
 
Di sisi lain, depresi mata uang yen memberikan dampak buruk bagi eksportir Korea Selatan yang bersaing dengan eksportir Jepang.
 
Seusai pengunduran diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, kebijakan ekonomi Abenomics terus diterapkan di bawah pengaruh langsung Abe di belakang layar. 
 
Namun, tepat setelah mendiang mantan Perdana Menteri tersebut ditembak dengan senjata api hingga tewas, sempat terdapat isu kemungkinan perubahan kebijakan pelonggaran mata uang yen di pasar saham Jepang.
 
Sebuah perusahaan sekuritas Jepang, Matsui, merilis analissi yang menyebut bahwa jika latar belakang kebijakan ekonomi, seperti mantan Perdana Menteri Abe, menghilang, maka kebijakan ekonomi Jepang dapat berubah dan nilai mata uang yen akan naik.
 
Akan tetapi, terdapat beberapa analiasis yang menyebut bahwa masih terlalu dini untuk memprediksi kemungkinan perubahaan nilai mata uang yen.
 
Setelah mantan Perdana Menteri Abe tewas tertembak, nilai mata uang yen mengalami sedikit peningkatan terhadap dolar AS akibat faktor ketidakpastian ekonomi yang dihadapi Jepang.