Di tengah Korea Utara memulai latihan militer musim panas, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) bersiap melakukan Pelatihan Pos Komando Gabungan (CCPT).
Menurut militer Korea Selatan pada Senin (11/07), Korea Selatan dan AS telah memutuskan untuk melaksanakan Pelatihan Pos Komando Gabungan mulai 22 Juni hingga 1 September.
Latihan militer gabungan itu dilakukan dengan simulasi komputer, namun dilaporkan bahwa kedua negara sedang mempertimbangkan melakukan latihan manuver di lapangan dalam skala besar selama masa latihan tersebut.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan bersama usai pertemuan puncak antara Korea Selatan dan AS pada Mei lalu, para pemimpin negara sepakat memulai konsultasi mengenai perluasan cakupan dan skala latihan gabungan yang dilakukan di sekitar Semenanjung Korea, dengan pertimbangan ancaman Korea Utara yang terus berkembang.
CCPT sebelumnya digelar setiap tahun hingga tahun 2018, kemudian digelar sebanyak dua kali setahun, yaitu pada paruh pertama dan kedua setiap tahun, dengan menggabungkan sejumlah latihan militer gabungan skala besar lainnya, termasuk latihan Key Resolve dan Foal Eagle serta Ulchi Freedom Guardian (UFG).
Di sisi lain, militer Korea Utara kini sedang melakukan latihan militer musim panas sejak bulan Juli ini.
Kepala Urusan Publik di Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Kim Jun-rak, mengatakan bahwa militer Korea Utara diperkirakan sedang melakukan latihan militer, meski mengalami sebagian dampak dari kondisi hujan deras dan penularan COVID-19.
Otoritas militer Korea Selatan dilaporkan tetap memantau dengan cermat pergerakan militer Korea Utara, sebagaimana terdapat kemungkinan provokasi, seperti tembakan rudal dengan alasan pemeriksaan postur kesiapsiagaan selama latihan musim panas tersebut.