Pertumbuhan kesempatan kerja di Korea Selatan melambat secara moderat, menyusul peningkatan selama dua bulan berturut-turut, di tengah kekhawatiran akan dampak inflasi yang cepat dan tindak penanggulangan kebijakan ekonomi.

Badan Statistik Korea mengatakan pada hari Rabu (13/07) bahwa jumlah pekerja mencapai 28.478.000 orang pada bulan lalu, naik 841.000 orang dari tahun sebelumnya.

Ini menandai kenaikan tahunan terbesar untuk bulan Juni sejak tahun 2000, ketika terjadi penambahan sekitar 877.000 pekerjaan.

Korea Selatan juga mengalami peningkatan pekerjaan selama 16 bulan berturut-turut, tetapi laju pertumbuhan jumlah pekerjaan melambat untuk pertama kalinya sejak Maret, ketika 831.000 pekerjaan bertambah dibandingkan dengan pertumbuhan pekerjaan bersih sebanyak lebih dari 1 juta pekerjaan pada Januari dan Februari. Angka perbandingan untuk April dan Mei masing-masing sebesar 865.000 pekerjaan dan 935.000 pekerjaan.

Gong Mi-suk, seorang pejabat senior di badan statistik, mengatakan bahwa meskipun pertumbuhan pekerjaan terus berlanjut berkat pencabutan langkah-langkah jaga jarak sosial dan karantina COVID-19, namun masih terdapat banyak ketidakpastian, sehingga menghambat prospek pekerjaan di masa depan.

Tingkat pekerjaan untuk mereka yang berusia 15 tahun ke atas naik 1,6 persen poin mencapai 62,9 persen pada bulan lalu, mencatatkan rekor baru untuk bulan Juni.

Tingkat pengangguran turun 0,8 persen poin per tahun menjadi 3 persen, dengan jumlah pengangguran turun 205.000 orang dari tahun sebelumnya menjadi 888.000 orang.