Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin berencana mengadakan pembicaraan komprehensif dengan rekannya dari Jepang mengenai berbagai isu, termasuk pakta pembagian informasi intelijen yang dikenal dengan sebutan Perjanjian Keamanan Umum Informasi Militer atau GSOMIA.
Berbicara kepada para wartawan di Bandar Udara Gimpo pada hari Senin (18/07) saat bersiap berangkat ke Tokyo, Menteri Park mengatakan dia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi untuk pembicaraan bilateral guna membahas isu-isu yang tertunda dan isu yang menjadi kepentingan bersama.
Sebutan Park mengenai diskusi komprehensif terkait GSOMIA diperkirakan merupakan ungkapan niat menyelesaikan isu pembatasan ekspor Jepang ke Korea Selatan.
Pada November 2019, Seoul memberitahukan Tokyo mengenai niat untuk menghentikan GSOMIA, salah satu pilar kerja sama keamanan trilateral yang melibatkan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas pemberlakuan pembatasan ekspor oleh Tokyo.
Pembatasan ekspor oleh Tokyo tersebut merupakan tanggapan atas putusan pengadilan terkait kompensasi bagi korban pekerja paksa warga Korea Selatan, di mana pemerintah Korea Selatan kemudian mendeklarasikan niat untuk memutus hubungan pembagian informasi intelijen dengan Jepang.
Setelah adanya permintaan Washington, pemberitahuan penghentian pembagian informasi intelijen tersebut efektif diterapkan pada Novemver tahun yang sama. Namun, masih terdapat perbedaan pandangan mengenai apakah GSOMIA telah dipulihkan ke level sebelum langkah Seoul.
Menteri Park mengatakan bahwa sebuah badan konsultasi pemerintah dan sipil sedang membahas isu tersebut di Korea Selatan, dan dia akan memberikan pengarahan singkat mengenai situasi terkait kepada Jepang dalam upaya menemukan resolusi yang diinginkan.