Diplomat top Korea Selatan dan Jepang sepakat akan perlunya resolusi secepatnya untuk isu korban kerja paksa warga Korea pada masa penjajahan Jepang. 

Menurut Kementerian Luar Negeri Seoul, Menteri Luar Negeri Park Jin dan rekannya dari Jepang, Yoshimasa Hayashi, menggelar pembicaraan di Tokyo dan berbagi pandangan akan perlunya sebuah resolusi secepatnya untuk isu yang penting tersebut.

Kementerian mengatakan bahwa para diplomat itu juga mendiskusikan isu-isu yang menjadi kekhawatiran bersama dan yang tertunda antara kedua negara.

Ini menandai pertama kalinya diplomat top Korea Selatan berkunjung ke Jepang untuk pembicaraan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dalam empat tahun tujuh bulan.

Dalam rapat pada Senin (18/07) pagi tersebut, Menteri Park mengatakan bahwa pemerintah Seoul akan mengupayakan pembuatan solusi yang diinginkan untuk isu tersebut sebelum aset-aset perusahan-perusahaan Jepang di likuidasi di Korea Selatan.

Pada 2018, Pengadilan Tinggi Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang yang dinyatakan bersalah mengeksploitasi para pekerja paksa pada masa Perang Dunia II untuk memberikan kompensasi kepada para korban yang masih hidup.

Namun demikian, perusahaan-perusahaan tersebut menolak membayar kompensasi dan para korban sedang dalam proses hukum untuk mencairkan aset perusahaan-perusahaan tersebut di Korea Selatan, dengan keputusan pengadilan tinggi diperkirakan dikeluarkan pada musim gugur ini.

Sementara itu, para diplomat berbagi penilaian mereka akan kondisi hubungan di Semenanjung Korea dan sepakat akan secara tegas menanggapi provokasi Korea Utara, sambil tetap membuka pintu dialog dan diplomasi.