Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sepakat kedua pihak dapat menerapkan fasilitas likuiditas bagi satu sama lain jika diperlukan, di tengah jatuhnya nilai tukar won terhadap dolar AS.
Menurut Kementerian Keuangan pada hari Selasa (19/07), Menteri Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen membahas topik dan masalah kerja sama lainnya selama pertemuan bilateral di Seoul pada hari sebelumnya.
Kedua pejabat tersebut memeriksa situasi terkini di pasar keuangan dan valuta asing serta menegaskan kembali keinginan kedua negara untuk memperkuat kerja sama satu sama lain.
Sembari sependapat bahwa kondisi likuiditas mata uang asing Korea Selatan tetap stabil meskipun terjadi peningkatan volatilitas baru-baru ini, mereka mengakui bahwa kedua negara memiliki kemampuan untuk menerapkan berbagai langkah kerja sama, seperti fasilitas likuiditas, jika diperlukan.
Pernyataan tersebut terlihat membuka kemungkinan kedua negara akan menandatangani kembali swap valuta asing, yang berakhir akhir tahun lalu.
Menurut Kantor Kepresidenan, Presiden Yoon Suk Yeol juga menyerukan kerja sama dari AS dalam menstabilkan nilai mata uang antara kedua negara selama pembicaraannya dengan Menteri Yellen pada hari sebelumnya.
Sementara itu, Menteri Choo telah menyatakan kesediaan Seoul untuk bergabung dalam proposal AS untuk membatasi harga minyak Rusia selama pertemuan dengan Menteri Yellen.