Otoritas intelijen Amerika Serikat (AS) dikonfirmasi telah mengadakan sesi diskusi khusus untuk menghadapi kemampuan nuklir Korea Utara yang semakin maju.
Wall Street Journal (WSJ) memberitakan pada Rabu (20/07) waktu setempat bahwa sejumlah pejabat otoritas intelijen dan militer bersama para ahli menghadiri sesi diskusi yang berlangsung selama dua hari sejak 23 Mei di Komando Strategis AS yang terletak di Omaha, Nebraska.
Sesi diskusi itu diselenggarakan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) yang mengontrol semua badan intelijen AS dan Badan Intelijen Pertahanan (DIA) yang menangani segala intelijen terkait militer.
WSJ menyebut sesi diskusi yang hanya berfokus pada agenda nuklir Korea Utara itu digelar untuk pertama kalinya di Komando Strategis tersebut mengindikasikan bukti bahwa masalah nuklir Korea Utara telah menjadi cukup serius.
Sebelumnya, setiap tahun, Komando Strategis hanya mengadakan sesi diskusi tentang senjata nuklir Rusia dan China.
Dilaporkan bahwa dalam diskusi itu, otoritas intelijen AS menyoroti kemampuan nuklir Korea Utara yang canggih, seperti upaya Pyongyang mendorong pengembangan hulu ledak nuklir taktis berukuran kecil.
Beberapa peserta menyampaikan kekhwatiran akan skenario di mana pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan senjata nuklir berukuran mini untuk mendapatkan konsesi dari pemerintah Seoul dan Washington saat terjadi konflik bersenjata.
Seorang pejabat senior militer AS mengungkapkan kemungkinan Korea Utara membuang program senjata nuklirnya dalam waktu dekat adalah "nol persen".