POSCO menyatakan pihaknya akan memperluas proyek baja Indonesia dan ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Republik Indonesia yang baru.
POSCO pada hari Kamis (28/07) di Hotel Lotte, Seoul, mengumumkan perusahaan itu telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan pemerintah Indonesia dan perusahaan baja yang dikelola pemerintah Indonesia, PT Krakatau Steel, guna meningkatkan kapasitas produksi baja dan ikut dalam proses pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Acara penandatanganan tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Wododo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, CEO Krakatau Steel Silmy Karim, dan Wakil Ketua POSCO Kim Hak-dong.
Dalam MOU tersebut, POSCO dan Krakatau Steel sepakat melakukan investasi gabungan senilai 3,5 miliar dolar dalam lima tahun ke depan untuk mendorong pembangunan pabrik besi tanur tinggi kedua dan pabrik baja canai dingin yang baru oleh Krakatau POSCO yang telah mulai beroperasi pada tahun 2014.
Saat ini, PT. Krakatau Steel mengoperasikan pabrik besi tanur tinggi pertama yang memiliki kapasitas produksi baja sebanyak 3 juta ton per tahun.
POSCO dan Krakatau Steel berencana membangun pabrik besi tanur tinggi tambahan di bawah Krakatau POSCO untuk meningkatkan produksi baja mentah tahunan menjadi lebih dari 6 juta ton dan untuk membangun fasilitas produksi lembaran baja mobil.
POSCO juga akan berpartisipasi dalam proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Untuk itu, pemerintah Indonesia akan menyediakan insentif investasi seperti manfaat pajak dan prosedur administrasi termasuk pemberian izin terkait perluasan bisnis baja dan proyek pembangunan ibu kota yang baru.