Sebuah wadah pemikir yang didanai oleh negara mengungkapkan bahwa harga impor biji-bijian dan produk makanan yang diolah secara lokal akan terus naik di paruh kedua tahun ini, menambah kekhawatiran akan inflasi yang telah merambah di dalam negeri.
Institut Ekonomi Pedesaan Korea (KREI) menyampaikan proyeksi tersebut pada Rabu (17/08), mengatakan bahwa harga biji-bijian yang mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini akibat invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi faktor dalam harga impor di dalam negeri pada kuartal ketiga, mendorong harga impor naik hingga 16 persen dari harga pada kuartal kedua.
Institut itu memprediksi bahwa harga impor biji-bijian di kuartal keempat akan turun dibandingkan harga di kuartal ketiga namun akan tetap lebih tinggi dibandingkan harga di kuartal kedua.
Mempertimbangkan harga bahan baku yang mencakup 78 persen dari biaya manufaktur produsen makanan olahan lokal, KREI mengatakan bahwa kenaikan harga biji-bijian impor akan memimpin kenaikan biaya produksi dan akhirnya pertumbuhan harga konsumen.
Produsen dan distributor mie instan atau ramyeon, penganan, ayam goreng, pizza, dan burger adalah mereka yang akan terkena dampak terbesar dari kenaikan harga impor biji-bijian.