Di tengah bertambahnya penerbangan internasional, industri penerbangan Korea Selatan tampak mulai terlepas dari kesulitan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 dan bergerak menuju pemulihan.
Menurut sistem pemberitahuan elektronik Komite Pengawasan Keuangan pada hari Selasa (16/08), Korean Air telah mencatatkan penjualan senilai 3 triliun 332,4 miliar won dengan laba operasional mencapai 735,9 miliar won di kuartal kedua tahun ini.
Jumlah penjualan tersebut meningkat 71 persen, sementara laba operasionalnya melambung 274 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bisnis kargo yang menjadi tulang punggung bisnis maskapai penerbangan dan operator bandara selama pandemi, juga menunjukan pemulihan yang stabil di kuartal kedua tahun ini, bahkan jumlah penerbangan terus meningkat sebagaimana negara-negara telah melakukan pelonggaran protokol kesehatan COVID-19.
Pendapatan kargo Korean Air di periode tersebut meningkat 44 persen dari periode yang sama tahun lalu, menjadi 2 triliun 171,2 miliar won.
Korean Air mencatatkan pendapatan dari penjualan tiket komersial sebesar 874,2 miliar won, melonjak 307 persen dibandingkan setahun lalu.
Asiana Airline juga mencatatkan peningkatan pendapatan dari bisnis angkutan kargo dan tiket penerbangan komersial.
Penjualan Asiana Airline pada kuartal kedua tahun ini meningkat 51 persen, yakni sebesar 1 triliun 410 miliar won, dengan laba operasional naik 123 persen menjadi 211,3 miliar won.
Selain itu, sejumlah maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC) yang mengalami kerugian hingga puluhan miliar won per kuartal selama masa pandemi, berhasil mengurangi besaran kerugian di kuartal kedua tahun ini.
Kinerja maskapai penerbangan di Korea Selatan telah mulai membaik sejak tahun lalu, namun masih terdapat ketidakpastian akibaat nilai tukar valuta asing dan harga minyak yang tinggi, serta penyebaran kembali COVID-19.