Presiden Korea Selatan secara langsung memeriksa proses latihan pertahanan sipil Ulchi yang akan berlangsung selama 4 hari mulai Senin (22/08), menyebut bahwa latihan ini akan menjadi awal pengaturan kembali tanggapan darurat pemerintah seiring perubahan aspek perang.
Presiden Yoon Suk Yeol memimpin sebuah rapat kabinet pada hari Senin (22/08) sebagai bagian dari latihan pertahanan sipil Ulchi.
Dia mengungkapkan bahwa musuh akan melakukan serangan siber terhadap fasilitas informasi dan telekomunikasi lembaga-lembaga negara dan basis industri, seperti pelabuhan, bandara dan pembangkit tenaga listrik, serta fasilitas industri canggih, termasuk semikonduktor, bahkan serangaan untuk mengganggu rantai pasokan bahan baku utama.
Ditekankan bahwa musuh-musuh jelas akan mencoba menyerang dan melumpuhkan kemampuan pertemupuan Korea Selatan.
Presiden Yoon meyerukan agar latihan dilaksanakan dengan komitmen untuk menjaga fungsi pemerintahan, membantu operasi militer, dan bertanggung jawab terhadap keamanan publik di setiap krisis nasional.
Presiden Yoon melanjutkan bahwa untuk mempertahankan perdamaian di Semenanjung Korea, postur pertahanan yang kuat harus menjadi landasan dasar.
Latihan pertahanan sipil Ulchi yang merupakan latihan tanggapan darurat tingkat pemerintah akan diikuti oleh sekitar 480.000 personel dari empat ribu lembaga negara, seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta lembaga publik utama.
Latihan tahun ini juga akan dilakukan dalam skala penuh selama empat hari, bersama dengan latihan militer gabungan bersama Amerika Serikat, Ulchi Freedom Shield (UFS).