Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Korea Utara memiliki kewajiban untuk menanggapi secara positif proposal yang baru-baru ini disampaikan oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. 

Minggu lalu, Presiden Yoon menawarkan "inisiatif berani" yang menyerukan denuklirisasi Korea Utara dengan imbalan bantuan ekonomi, sebuah tawaran yang segera ditolak oleh Kim Yo-jong, adik perempuan Pemimpin Kim Jong-un, yang menyebut hal itu sebagai puncak kebodohan.

Saat ditanya mengenai komentar Kim Yo-jong, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price menolak berargumen dengan Korea Utara.

Price mengatakan bahwa namun demikian Washington telah memperjelas posisinya mengenai dukungan akan rencana berani atau ambisius yang dicanangkan oleh pemerintah Kroea Selatan.

Dia melanjutkan bahwa rencana itu sepenuhnya sejalan dengan pendekatan AS terhadap program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara, dan pihaknya menilai rencana tersebut memiliki potensi nyata dan kemajuan inkremental menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea.

Juru bicara itu kemudian menambahkan bahwa namun demikian Korea Utara telah menanggapi dengan tegas penawaran tersebut.