Sejumlah 13 negara, termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang, menyatakan kerja sama untuk memanfaatkan reaktor nuklir swasta terkait program 'Infrastruktur Dasar untuk Penggunaan Bertanggung Jawab Teknologi Reaktor Modular Kecil (FIRST)' yang dipimpin oleh AS pada hari Kamis (25/08) waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa negara-negara tersebut mengadopsi pernyataan bersama untuk kerja sama program FIRST setelah rapat Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) di New York, AS.
Menurutnya, program FIRST akan menyediakan dasar untuk berinovasi dalam desain reaktor agar dapat memenuhi tujuan manajemen perubahaan iklim dan keamanan energi berdasarkan pengembangan teknolgi nuklir.
Reaktor Modular Kecil (SMR) berukuran seper seratus dari reaktor yang telah ada dinilai aman, sebagaimana operasi reaktor akan berhenti saat kecelakaan terjadi dan seluruh sistem yang dibutuhkan terdapat dalam satu reaktor, serta panas reaktor dapat segera didinginkan berkat air yang mengelilingi reaktor.
AS meluncurkan program FIRST untuk manajemen perubahaan iklim dan keamanan energi pada bulan April tahun lalu.