Kementerian Kehakiman Korea Selatan menyatakan pihaknya akan menerapkan sistem Otorisasi Perjalanan Elektronik Korea (K-ETA) di Pulau Jejudo mulai tanggal 1 September. 

Dengan demikian, pendatang dari 112 negara yang telah menandatangani perjanjian bebas visa dengan Korea Selatan dapat menerima izin perjalanan elektronik secara online saat masuk ke Korea Selatan melalui Bandara Internasional Jeju. 

Saat ini, 66 negara telah menandatangani kesepakatan perjalanan bebas visa (B-1) dengan Korea Selatan dan 46 negara memiliki kesepakatan perjalanan tanpa visa (B-2) dengan Korea Selatan. 

Namun, negara yang dikategorikan sebagai B-2-2, yang hanya dapat masuk ke Pulau Jejudo tanpa visa dan tidak ke daerah lain di Korea Selatan, seperti China, Vietnam, dan Mongolia, dikecualikan dari kebijakan ini. 

Langkah tersebut diambil karena kekhwatiran akan berkurangnya wisatawan asing ke Pulau Jejudo. 

Pemerintah sebelumnya pernah menerapkan sistem tersebut di seluruh daerah di Korea Selatan kecuali Pulau Jejudo pada tanggal 1 September tahun lalu. 

Namun, banyak warga asing yang masuk dari pulau Jejudo tanpa visa kemudian menetap di Korea Selatan dan melakukan kerja secara ilegal.

Menurut Kementerian Kehakiman, pihaknya telah menolak sejumlah 855 orang dari 1.504 warga Thailand yang berniat masuk ke Korea Selatan melalui Bandara Internasional Jeju pada periode tanggal 2 - 22 Agustus.

Sejumlah 101 orang dari 649 pendatang yang masuk ke Korea Selatan dari Pulau Jejudo dinyatakan telah meninggalkan kelompok wisata mereka dan hilang.

Namun, badan konsultatif yang terdiri dari pihak Kementerian Kehakiman, Pemerintah Provinsi Jejudo, dan asosiasi pariwisata akan mempertimbangkan kemblai penerapan otorisasi masuk tersebut jika terjadi lonjakan kasus kerja ilegal.