Dua perusahaan Korea Selatan, yakni Hyundai Rotem dan Hanwha Defense, menandatangani kontrak dengan pemerintah Polandia untuk penjualan sebanyak 180 unit tank K2 hingga 2025 dan 212 senjata howitzer self-propelled K9 hingga 2026 mendatang. 

Total kesepakatan tersebut senilai 5,76 miliar dolar AS atau sekitar 7,6 triliun won, dan merupakan langkah lanjutan pertama dalam pengimplementasian kesepakatan yang dicapai oleh kedua pihak pada 27 Juli. 

Ini merupakan pertama kalinya tank K2 diekspor ke benua Eropa. 

Pemerintah Polandia pada bulan lalu berkomitmen mengimpor sebanyak 980 unit tank K2, 648 unit howitzer K9 dan 48 unit jet tempur FA-50 dari Korea Selatan.

Diperkirakan setelah keseluruhan kontrak terlaksana, total volume ekspor Korea Selatan akan mencapai sekitar 20 triliun won, merupakan jumlah ekspor di bidang pertahanan terbesar yang pernah ada. 

Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan menilai ekspor tersebut membuktikan kemampuan daya saing global industri pertahanan Korea Selatan, dari segi keunggulan dan daya saing harga. 

Pihaknya juga memutuskan untuk meningkatkan cakupan kerja sama dengan Polandia, seperti dengan mendorong penelitian dan produksi bersama untuk masuk ke pasar negara ketiga.