Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Beom-chul mengatakan pihaknya berniat menyelesaikan konflik antara Korea Selatan dan Jepang terkait pesawat patroli Jepang.
Dalam wawancara dengan sebuah harian Jepang, Mainichi Shimbun, yang dirilis pada Jumat (02/09), Wakil Menteri Shin mengatakan bahwa tidak ada investigasi resmi terkait radar, namun ingin menyelesaikan konflik tersebut untuk memperbaiki hbuungan kedua negara dan melakukan kerja sama di bidang pertahanan.
Sehubungan dengan berita terkait protokol manajemen terhadap insiden pesawat patroli Jepang pada tahun 2019, Wakil Menteri Shin mengungkapkan bahwa hal tersebut bukanlah protokol resmi, namun pemerintahan Moon Jae-in menjalankan proses tambahan atas insiden tersebut.
'Konflik Radar' antara Korea Selatan dan Jepang dimulai dengan klaim Jepang bahwa kapal perang Angkatan Laut Korea Selatan, yang tengah mencari kapal nelayan Korea Utara di Laut Timur pada Desember 2018 lalu, mengarahkan radar pengontrol tembakan ke arah pesawat patroli Jepang P1 yang sedang terbang di sekitar kapal tersebut.
Pada saat itu, Jepang mempublikasikan video yang diambil dari dalam pesawat patroli, dan Korea Selatan membantah klaim Jepang tersebut. Sebaliknya pihak Korea Selatan mengatakan bahwa pesawat patroli Jepang terbang rendah untuk mengancam kapal Korea Selatan.
Di sisi lain, sehubungan dengan kemungkinan partisipasi Angkatan Laut Korea Selatan di International Fleet Review (IFR) di Jepang pada November mendatang, Wakil Menteri Shin mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan hal tersebut.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa pernyataan Wakil Menteri Shin hanya mengenai garis besar pembicaraan, dan masalah tersebut akan dibahas oleh pihak-pihak terkait dari kedua negara.