Ketua Badan Negosiasi Perdagangan Korea Selatan Ahn Duk-geun mengatakan pihaknya akan membahas isu diskriminasi Amerika Serikat (AS) terhadap mobil listrik buatan luar negeri, termasuk Korea Selatan, dengan segera mengoperasikan badan konsultasi antara Korea Selatan dan AS.
Ketua Ahn yang sedang mengunjungi Washington DC, AS, mengatakan pada Senin (05/09) waktu setempat bahwa proses untuk membahas isu pengecualian subsidi AS terhadap mobil listrik buatan luar negeri yang dimuat dalam Undang-Undang (UU) Pengurangan Inflasi (IRA) AS akan diproses demi mengembangkan dan mepertahankan hubungan dagang antara kedua negara.
Dia menjelaskan bahwa pertemuan dengan Perwakilan Dagang AS (USTR) Katherine Tai adalah pertemuan pertama tingkat menteri terkait isu tersebut, dan saluran komunikasi akan diaktifkan dalam waktu dekat.
Menurutnya, Tai juga menyadari keseriusan isu tersebut, dan sembari meminta revisi IRA, pihaknya mengupayakan berbagai langkah yang dapat diambil saat ini.
Untuk menyampaikan pandangan pemerintah Korea Selatan terkait hal tersebut, Ketua Ahn dijadwalkan bertemu dengan pejabat Gedung Putih, Kementerian Perdagangan, Kongres AS, wadah pemikir, dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan langkah bersama negara-negara lain termasuk Uni Eropa dan Jepang, Ketua Ahn menjelaskan bahwa situasi yang dihadapi Eropa dan Jepang juga hampir sama dengan Korea Selatan, sehingga akan mencari langkah kerja sama saat diperlukan.
IRA yang ditandatangani pada bulan lalu mencantumkan pengecualian subsidi bagu mobil listrik yang diproduksi di luar AS, sehingga banyak negara pengekspor mobil termasuk Korea Selatan memprihatinkan hal tersebut.