Pemerintah Korea Selatan mempersiapkan langkah melawan kemungkinan "twindemic" musim influenza dan COVID-19 yang masih merebak.
Pejabat senior Lim Sook-young dari Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Selasa (06/09) mengatakan dalam pengarahan singkat bahwa terdapat probabilitas tinggi Korea Selatan akan mengalami merebaknya influenza dan COVID-19 secara bersamaan pada musim dingin ini.
Sementara influenza tidak merebak berkat aturan jaga jarak sosial yang diberlakukan selama dua tahun terakhir, namun berkurangnya penularan menyebabkan penurunan imun masyarakat akan penyakit tersebut, yang diyakini oleh pihak berwenang akan menyebabkan gelombang penularan di musim dingin seiring terus berlanjutnya penyebaran COVID-19.
Pemerintah terus memantau tanda-tanda dimulainya musim influenza, mengatakan bahwa kali ini musim influenza datang lebih cepat dari biasanya di negara-negara belahan selatan seperti Australia dan Selandia Baru.
Merevisi perkiraan sebelumnya mengenai gelombang COVID-19 di musim gugur atau musim dingin, otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan bahwa besaran penyebaran di musim panas tampak mendorong gelombang berikutnya lebih lambat dari pada periode musim gugur dan dingin.