Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal II 2022 berada di urutan ke-20 dari 35 negara dengan ekonomi utama di dunia, termasuk di antara 33 negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Menurut Bank Sentral Korea (BOK), perekonomian Korea Selatan dilihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II tahun ini dibandingkan 33 negara OECD, kecuali Lithuania, Kolombia, Kosta Rika, Luksemburg, dan Selandia Baru, serta dibandingkan 35 negara termasuk negara OECD, China dan Indonesia, berada di peringkat ke-20 dengan 0,7 persen.
Peringkat tersebut turun dua tingkat dari kuartal pertama tahun ini saat Korea Selatan berada di peringkat ke-18 dengan 0,6 persen.
Perekonomian Islandia mencatatkan pertumbuhan tertinggi pada kuartal II 2022 mencapai 3,9 persen, disusul oleh Belanda sebesar 2,6 persen dan Turki sebesar 2,1 persen.
Dua negara mitra ekspor terbesar Korea Selatan, yakni AS dan China mencatatkan perlambatan, dengan AS membukukan pertumbuhan -0,1 persen dan berada di peringkat ke-31, sementara China mencatatkan pertumbuhan terendah di antara 35 negara dengan -2,6 persen.
Perlambatanan ekonomi AS dan China berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Korea Selatan di kuartal kedua tahun ini, mengakibatkan jumlah ekspor kuartal II turun 3,1 persen dibandingkan kuartal I.