Di tengah pengumuman tingkat inflasi Amerika Serikat pada Selasa (13/09) yang melampaui prediksi para ekonom, nilai tukar mata uang won melampaui 1.390 won per dolar AS untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan di tahun 2009, bahkan Indeks Saham Gabungan Korea (KOSPI) mengalami fluktuasi dan sempat turun lebih dari 2 persen.
Di pasar valuta asing, nilai tukar mata uang won melemah 17,30 won terhadap dolar AS, mengakhiri perdagangan hari Rabu (14/09) di 1.390,90 won per dolar AS.
Perdagangan di pasar valuta asing dibuka hari ini di angka 1.393 won per dolar AS, mencatatkan rekor tertinggi di sepanjang tahun.
Lonjakan nilai tukar won hingga melampaui 1.390 won per dolar terjadi untuk pertama kalinya dalam 13 tahun lima bulan sejak 31 Maret 2009.
Meskipun harga minyak mentah turun, namun nilai mata uang won melemah karena dipengaruhi tingginya inflasi di AS pada Agustus yang telah mencapai 8,3 persen dibandingkan dengan bulan yang sama setahun lalu.
Dengan melemahnya mata uang won, bursa saham utama Korea KOSPI dan KOSDAQ, yang didominasi saham perusahaan-perusahaan teknologi, keduanya sempat tergelincir lebih dari 2 persen pada pembukaan perdagangan hari ini.
Pada akhir perdagangan, KOSPI ditutup di level 2.411,42, turun 38,12 poin atau 1,56 persen dibandingkan angka penutupan sehari sebelumnya.
Sementara KOSDAQ mengalami penurunan 13,86 poin atau 1,74 persen, ditutup di level 782,93.