Pemerintah Korea Selatan menekankan kembali posisinya untuk memperkuat pencegahan yang diperpanjang dengan memperluas cakupan bantuan nuklir AS bagi Korea Selatan.
Ini dilakukan dalam rangka menanggapai langkah Korea Utara baru-baru ini yang mengesahkan sebuah Undang-Undang (UU) yang memuat kriteria kondisi yang akan menyebabkan peluncuran serangan nuklir.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun-dong yang sedang mengunjungi Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri dialog Kelompok Konsultasi dan Strategi Pencegahan yang Diperpanjang (EDSCG) mengatakan pihaknya bersama AS akan membahas langkah-langkah untuk meningkatkan cakupan dan tingkat dukungan nuklir AS untuk Korea Selatan dalam keadaan darurat.
Hasil dialog tersebut mendapatkan perhatian besar sebagaimana pemerintah Korea Selatan telah mempromosikan perluasan aset strategis AS yang dilengkapi dengan kekuatan nuklir di Semenanjung Korea sebagai tindak lanjut menghadapi meningkatnya kekuatan nuklir dan rudal Korea Utara.
Cho juga berharap dialog yang akan digelar Sabtu (17 /09) waktu Amerika Serikat tersebut dapat mengirimkan pesan bagi Korea Utara untuk tidak melaksanakan uji coba nuklir ke-7.
Pekan lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam pidatonya di pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi menegaskan bahwa rezimnya tidak akan menyerahkan program nuklirnya, dan mengesahkan UU yang memuat kriteria penggunaan senjata nuklir.
Sementara itu, pihak AS menolak memberikan komentar atas langkah Pyongyang tersebut, mengatakan bahwa perihal terkait akan dibahas dalam EDSCG.