Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Korea Selatan mengumumkan 'Langkah-Langkah Revitalisasi Industri Bebas Bea' pada Rabu (14/09), setelah mengadakan pembahasan dengan sejumlah pengelola toko bebas bea dan instansi terkait.
Pembicaraan tersebut juga membahas perluasan penjualan ke platform online besar dan izin penjualan minuman beralkohol bebas bea.
Langkah-langkah tersebut diambil untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh industri bebas bea akibat berkurangnya jumlah wisatwan akibat pandemi COVID-19.
Saat ini, penjualan online produk bebas bea hanya dapat dilakukan di situs atau platform internet yang dikelola oleh delapan toko bebas bea di Korea Selatan.
Selain itu, toko bebas bea kecil dan menangah yang tidak memiliki banyak modal dapat membuka toko bebas bea online bersama.
Pemerintah Korea Selatan juga akan mengizinkan toko-toko bebas bea di dalam bandara untuk melakukan penjualan online.
Dengan demikian, para wisatawan yang akan bepergian ke luar negeri dapat membeli barang-barang bebas bea secara online, kemudian mengambilnya di toko bebas bea yang ada di bandara.
Bersama dengan itu, pengambilan barang bebas bea juga dapat dilakukan di terminal ketibaan di bandara agar wisatawan tidak perlu membawa barang belanjaan mereka ke luar negeri terlebih dahulu.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan menguji rencana tersebut di Pelabuhan Busan pada semester pertama tahun depan, kemudian memperluas proyek tersebut ke Bandara Internasional Incheon dan Gimpo.
Pangsa pasar global toko bebas bea Korea Selatan telah cukup bertumbuh, menempati posisi pertama pada 2019, tetapi menurun sejak pandemi COVID-19.
Sebab itu, pemerintah berencana untuk merevitalisasi industri bebas bea yang sedang mengalami krisis, sehingga dapat menarik wisatawan asing dan meningkatkan penjualan produk dalam negeri.
Kebijakan terkait barang bebas bea tersebut akan dilaksanakan secara bertahap mulai bulan Desember tahun ini.