Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklirnya, maka rezim komunis itu akan menghadapi tanggapan tegas dan luar biasa dari aliansi Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Dalam pidato di sebuah acara peringatan Hari Angkatan Bersenjata Korea pada Sabtu (01/10), Presiden Yoon mengatakan bahwa pengembangan senjata nuklir Korea Utara bertentangan dengan sistem non-proliferasi global.
Presiden Yoon juga mengutarakan bahwa kemampuan untuk melaksanakan pencegahan yang diperpanjang, termasuk penempatan aset-aset strategis AS secara tepat waktu, telah diperkuat secara lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, dia menyebut mengenai skema pertahanan tiga poros Korea Selatan untuk tanggapan menyeluruh terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, termasuk peningkatan kemampuan intelijen untuk mendeteksi peluncuran rudal Korea Utara.
Ditambahkan pula bahwa pemerintah Seoul akan mempertimbangkan peningkatan kemampuan keamanan di bidang baru, seperti luar angkasa dan dunia maya.
Presiden Yoon mengimbau perlunya pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi canggih dalam menanggapi krisis serupa dan tantangan yang ada.
Demikian, Presiden berkomitmen untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dari sektor swasta di semua bidang untuk pertahanan nasional melalui reformasi peraturan agar dapat membangun militer yang kuat dan optimal.
Dia juga menyebut bahwa Korea Selatan telah menjadi salah satu negara eksportir senjata utama di dunia, mengutip kontrak eskpor senjata Korea Selatan baru-baru ini dengan Polandia.