China mengatakan bahwa pihaknya akan meneruskan peran aktif dalam mempromosikan resolusi untuk isu-isu politik Semenanjung Korea setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menolak berdialog dan bertekad mendorong kemampuan nuklir negaranya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengeluarkan posisi tersebut pada Senin (10/10) dalam sebuah pengarahan pers rutin saat diminta memberikan komentar mengenai pernyataan Kim Jong-un yang memandang tidak diperlukannya diskusi dengan musuh.
Juru Bicara itu mengatakan bahwa China tetap pada posisinya mengenai isu-isu di Semenanjung Korea.
Dia mengatakan bahwa Beijing mengetahui adanya laporan mengenai pernyataan Kim dan mengenai latihan militer trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang.
Menurut laporan media pemerintah Korea Utara, Kim juga telah berjanji memperkuat kemampuan nuklir negaranya saat memantau latihan militer sejak 25 September hingga hari Minggu (10/10) kemarin.